Kamis, 19 September 2013

Trucking di Indonesia


Trucking di Indonesia
Muatan
      Melebihi kapasitas angkut
“Cargo Handling” tidak sesuai dengan standar keselamatan kerja
Unit Truk
      Nilai investasi tinggi
      Usia tinggi
      Perawatan tidak sesuai standar
Management dan Operator Unit
      Sebagian besar dikelola oleh perusahaan keluarga
      Management “autodidak”
      Keterampilan mengemudi diperoleh tidak melalui institusi profesional
      Pengoperasian unit “autodidak”
      Pengemudi bukan pegawai tetap
Infrastruktur dan Jalan Raya
      Kondisi sebagian jaringan jalan buruk
      Kemacetan lalu lintas, terutama di sentra industri dan pelabuhan
      Konektifitas yang belum optimal

Tantangan Umum Trucking
¨  Regulasi pemerintah
¨  Keadaan perekonomian sektoral dan atau negara
¨  Harga unit
¨  Harga bahan bakar
¨  Sumber daya manusia: pengemudi, fleet operator, …
¨  Kemacetan lalu-lintas
¨  Penerapan teknologi tepat guna
¨  Isu lingkungan

Biaya Trucking – Gambaran Umum
¨  BBM, uang jalan dan pembelian unit menjadi tiga hal penting dalam struktur biaya trucking
¨  Optimalisasi ketiga faktor menjadi penentu bagi operator trucking

Biaya Trucking – Struktur Biaya
¨  Fix cost (biaya tetap)
Biaya langsung
¨  Variable cost (biaya variable)
¨  Overhead cost è biaya tak langsung

Biaya Trucking – Fix Cost
¨  Biaya depresiasi (penyusutan nilai) – Cdepr
¤  Harga pembelian unit – Cbuy
¤  Harga perkiraan penjualan unit – Csell
¤  Waktu pakai unit – Tused
¤  Persentase penurunan nilai – Dred
¨  Metoda “straight line”: Cdepr = (Cbuy – Csell)/Tused
¨  Metoda “reducing balance”:
Cdepr = Cbuy × (1 – Dred)Tused
¨  Biaya dokumen, perijinan dan pelatihan
¤  STNK, KEUR
¤  Asuransi
¤  Biaya pelatihan: driver safety training, …
Biaya Trucking – Variable Cost
¨  Biaya bahan bakar
¨  Uang jalan operasi unit
¨  Biaya perbaikan dan perawatan unit
¨  Biaya ban

Strategi – Biaya Bahan Bakar
¨  Mengurangi jumlah total kilometer dari fleet
¤  Mayoritas dari kendaraan yang beroperasi memilih route berdasarkan “instinct” pengemudi
¤  Optimalisasi route fleet secara total dan terintegrasi
¨  Mengurangi mesin idle
¤  Meniadakan kebiasaan “memanaskan” mesin
¤  Mematikan mesin pada waktu jalan macet
¨  Merubah kebiasaan berkendara
¤  Kebiasaan berkendara yang agresif: akselerasi dan rem mendadak, “over speeding”
¤  Driver training sesuai dengan spesifikasi teknis kendaraan
¨  Maintenance yang tepat
¤  Perawatan mesin sesuai spesifikasi teknis
¤  Roda dan sistem roda: spooring and balancing, tekanan angin

Strategi – Perencanaan Route
¨  Perencanaan awal:
¤  Data history
¤  Info driver
¤  Google map
¨  Perencanaan detail:
¤  Survey route + GPS tracking
¤  Hazard area mapping
¤  Survey customer: lokasi, lingkungan di sekitar lokasi
Strategi – Tipe Kendaraan
¨  Pemilihan tipe kendaraan sesuai dengan spesifikasi teknis (ukuran, berat dan jenis angkutan)
¨  Cross-docking
¨  Landing load on trailer

Strategi – Driver Management
¨  Pengemudi adalah wakil perusahaan dan berhadapan langsung dengan customer
¨  Segala sikap dan perilaku pengemudi cerminan perusahaan
¨  Standard prosedur membantu pengelolaan pengemudi


Sumber Daya Manusia
¨  Integration Logistics Services Sector di ASEAN pada tahun 2013:
¤  Maritime cargo handling service
¤  Storage and warehousing services
¤  Freight transport agency services
¤  Other auxiliary services: bill auditing, freight brokerage services, freight inspection, weighing and sampling services, freight receiving and acceptance services, transportation document preparation services
¤  Courier services
¤  Packaging services
¤  Custom clearance services
¤  International Maritime Freight Transportation excluding Cabot age
¤  International rail freight transport services
¤  International road freight transport services
¨  Sumber Daya Manusia yang mampu bersaing di ASEAN
¤  Standarisasi dan sertifikasi keahlian
¤  Kemampuan berbahasa asing / internasional

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar